Hipertiroid: Saat Kelenjar Tiroid Terlalu Aktif

Pernahkah kamu merasa jantungmu berdebar-debar, berat badan turun drastis tanpa melakukan diet, atau malah gampang kepanasan dan berkeringat padahal suhu udara sedang dingin? Bisa jadi yang kamu alami itu bukan akibat stres atau kebanyakan minum kopi—tapi karena kelenjar tiroid kamu lagi ugal-ugalan kerjanya. Yuk, mengenal lebih dekat dengan hipertiroid!

Apa Sih Kelenjar Tiroid Itu?

Kelenjar tiroid itu adalah kelenjar berukuran kecil, bentuknya kayak kupu-kupu, letaknya di leher bagian depan (jakun). Walaupun kecil, tugas kelenjar tiroid penting banget. Tiroid ini mengatur banyak hal penting yang ada di tubuh lewat dua hormon: T3 (triiodothyronine) dan T4 (thyroxine). Hormon-hormon ini berfungsi untuk membantu mengatur laju metabolisme tubuh, seberapa cepat detak jantung, pengaturan suhu tubuh, dan bahkan dapat mempengaruhi suasana hati kita juga.

Bayangkan tiroid itu seperti pedal gas mobil—kalau diinjak terlalu dalam, mesin bisa kepanasan. Nah, hipertiroid itu kondisi saat "gas" tiroid terlalu dalam diinjak, alias hormon tiroid diproduksi kebanyakan.

Apa Itu Hipertiroid?

Hipertiroid terjadi saat kelenjar tiroid kamu kebanyakan memproduksi hormon tiroid. Akibatnya, metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Metabolisme yang cepat ini buat kamu merasa lebih gelisah, berat badan turun (karena kebutuhan kalori menjadi lebih banyak), jantung berdebar - debar, dan berkeringat banyak karena metabolisme tubuh meningkat, serta banyak gejala lain yang bikin nggak nyaman.

Penyebab hipertiroid sendiri bisa bermacam-macam, tapi yang paling sering terjadi adalah:

  • Penyakit Graves: suatu penyakit autoimun yang membuat sistem imunmu memproduksi antibodi yang memberi perintah ke kelenjar tiroid untuk membuat hormon lebih banyak
  • Nodul tiroid: kadang kala di kelenjar tiroid dapat muncul benjolan kecil yang bisa memproduksi hormon tiroid juga sehingga produksi hormon menjadi berlebih.
  • Tiroiditis: peradangan pada kelenjar tiroid, biasanya karena infeksi namun dapat juga karena autoimun
  • Kelebihan yodium (Jod-Basedow Syndrome): misalnya dari suplemen atau obat tertentu.

Gejala Hipertiroid: Dari Gampang Kegerahan sampai Mata Melotot

Setiap orang yang menderita hipertiroid bisa merasakan gejala yang beda-beda, tapi beberapa tanda yang paling sering muncul antara lain:

  • Berat badan turun padahal makan normal bahkan makan lebih banyak dari biasanya
  • Jantung berdebar-debar tanpa alasan yang jelas
  • Tangan gemetaran (tremor), jika kedua tangan diangkat sejajar dan diberikan kertas akan terlihat kertas bergetar karena tremor pada tangan
  • Mudah gerah dan berkeringat, walaupun suhu ruangan sudah dingin karena metabolisme tubuh yang meningkat
  • Susah untuk tidur, kadang tidur terasa tidak nyaman
  • Mudah marah atau cemas, tiroid dapat mempengerahi mood bikin kamu gampang marah dan sensi
  • Rambut rontok, kuku rapuh, beberapa rambut pasien tiroid mengalami kerontokan terutama di kepala. Paling terlihat pada penderita cewek
  • Mata menonjol (khususnya kalau Graves)
  • Sering buang air besar, tidak harus diare namun bisa saja BAB normal tapi lebih sering ke kamar mandi
  • Menstruasi jadi tidak teratur
  • Cepat lelah, karena energi tubuh sudah habis dibakar untuk meningkatkan metabolisme
  • Benjolan di Leher, tidak semua hipertiroid muncul benjolan di leher. Tapi kadang bisa muncul benjolan di leher. Benjolan ini kita sebut sebagai struma.
Ciri mata tiroid pada gangguan kelenjar tiroid
Mata menonjol karena tiroid (sumber: Wikipedia)

Kalau kamu merasa punya beberapa gejala di atas, dan kamu curiga kamu mempunyai hipertiroid sebaiknya segera cek ke dokter ya agar kita periksa secara mendetail.

Bahaya dan Komplikasi Hipertiroid

Hipertiroid bukan cuma bikin nggak nyaman, tapi juga bisa membahayakan kalau nggak ditangani dengan benar dan serius. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi:

1. Krisis Tiroid (Thyroid Storm)

Ini kondisi paling ditakutkan oleh dokter. Kondisi ini merupakan darurat medis yang bisa terjadi kalau hormon tiroid naik secara drastis. Tanda yang muncul bisa demam super tinggi, detak jantung super cepat -kadang sampai irama jantung tidak beraturan (aritmia), merasa bingung dan linglung, diare tanpa henti, badan jadi kuning, sampai paling parah kejang dan hilang kesadaran. Jika seperti ini harus langsung ke IGD untuk mendapatkan penanganan, dan harus dilakukan rawat inap juga.

2. Masalah Jantung

Kadar hormon tiroid yang tinggi bisa bikin irama jantung jadi kacau (aritmia), dan dalam jangka panjang bisa memicu gagal jantung. Jika sudah gagal jantung, maka jantung bisa membesar dan kamu jadi gampang sesak karena kerja jantung kamu tidak maksimal. Sebelum gagal jantung terjadi maka kita harus mengatur kadar hormon tiroidnya ya.

3. Tulang Keropos

Kelebihan hormon tiroid dapat meningkatkan aktivitas osteoklas pada tulang, osteoklas ini tugasnya memakan sel-sel tulang untuk mengambil kalsium dari dalam tulang saat tubuh butuh kalsium, atau remodeling agar tulang tidak tumbuh secara sembarangan. Peningkatan aktivitas osteoklas menyebabkan resorpsi tulang berlebihan, dan akhirnya menurunkan kepadatan tulang serta meningkatkan risiko osteoporosis.

4. Gangguan Kesuburan dan Kehamilan

Kalau kamu sedang program hamil atau sedang hamil, hipertiroid yang tidak terkontrol bisa menyebabkan gangguan perkembangan janin, bahkan keguguran. Hormon tiroid sendiri berpengaruh pada kualitas sperma pada laki laki. Kelebihan hormon tiroid menjadikan sperma yang terbentuk kualitasnya jelek karena kurang matang. Pada wanita hormon tiroid yang berlebihan menyebabkan janin yang sudah dibuahi susah menempel ke rahim, menyebabkan sering terjadi keguguran.

5. Gangguan Elektrolit Tubuh

Kelebihan hormon tiroid menyebabkan kalium dalam darah masuk kedalam sel. Akibatnya sel saraf terganggu dan kontraksi otot terganggu. Jika kalium pada darah turun, otot jantung berdetak secara tidak beraturan. Kalium turun juga mengakibatkan otot - otot di tubuh tidak bisa bergerak dengan normal jadinya kamu terasa lemas dan tidak bisa menggerakkan tangan dan kaki.

Pengobatan Hipertiroid: Haruskah Minum Obat Seumur Hidup?

Kabar baiknya, hipertiroid sendiri bisa diobati. Tapi jenis pengobatan tergantung kondisi kamu. ada beberapa pilihan yang bisa kita lakukan:

1. Obat Antitiroid

Obat seperti metimazol atau PTU bekerja dengan menurunkan produksi hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Biasanya obat ini diminum dahulu selama 1–2 tahun, sambil kadar hormon tiroid dipantau lewat tes darah. Setelah itu bisa jadi dihentikan kalau hormon sudah stabil, tapi tetap dipantau tiap 6 bulan. Karena bisa juga kambuh lagi.

2. Yodium Radioaktif

Ini terapi yang cara kerjanya menghancurkan sebagian sel tiroid dengan radioaktif dosis kecil. Hasilnya permanen, tapi kadang efek sampingnya pasien jadi hipotiroid dan jadi perlu minum hormon tiroid pengganti seumur hidup.

3. Operasi Tiroid

Kalau ada benjolan besar atau sudah diobati tapi ga respon, dokter bisa menyarankan operasi. Kelenjar tiroidmu nanti akan diambil sebagian atau semuanya. Efek sampingnya karena kelenjarnya diambil, bisa jadi hormon tiroidnya jadi kurang dan perlu minum obat terus. Selain itu ada kelenjar kecil di samping tiroid -namanya paratiroid, kelenjar ini menghasilkan hormon paratiroid, yang berfungsi mengatur kalsium darah- bisa terambil juga. Jadi kamu juga perlu minum suplementasi kalsium.

4. Obat Pengontrol Gejala (Beta-blocker)

Obat ini tujuannya bukan buat menurunkan hormon tiroid, tapi bantu ngontrol gejala kayak jantung berdebar dan tremor. Contohnya obatnya propanolol, metoprolol, bisoprolol dst.

Jadi, sampai kapan harus minum obat?
Tergantung jenis pengobatannya dan respons tubuh kamu. Kalau cocok dengan obat antitiroid dan kadar hormon stabil, bisa jadi cukup 1–2 tahun. Tapi kalau kambuh terus, mungkin perlu terapi permanen seperti yodium radioaktif atau operasi.

Makanan & Minuman: Apa yang Boleh dan Harus Dihindari?

Nggak ada diet khusus untuk kamu yang menderita hipertiroid, tapi ada beberapa makanan dan minuman yang bisa bantu atau justru memperparah gejala hipertiroid.

Yang Disarankan:

  • Sayuran hijau: sayuran yang tinggi serat seperti bayam dan kangkung
  • Buah-buahan: buah buahan yang tinggi antioksidan seperti pisang, apel, pepaya
  • Protein sehat: sumber protein yang rendah lemak seperti ikan, tahu, tempe, ayam tanpa kulit
  • Makanan tinggi kalsium: susu rendah lemak, yogurt
  • Karbohidrat kompleks: seperti oat, nasi merah, roti gandum
  • Air putih yang cukup

Yang Sebaiknya Dihindari:

  • Makanan tinggi yodium: rumput laut, garam beryodium, kerang-kerangan karena dapat menyebabkan kadar hormon tiroid semakin naik
  • Kafein berlebihan: kopi, teh kental, minuman energi, karena bisa menyebabkan berdebar - debar
  • Makanan cepat saji dan tinggi gula
  • Minuman beralkohol

Kalau bingung, kamu juga bisa minta bantuan atau konsultasi ke ahli gizi untuk bikin rencana makan yang cocok dengan kondisimu.

Hipertiroid Bisa Sembuh Nggak, Sih?

Jawabannya: bisa, tapi tergantung penyebab dan pengobatannya.
Kalau penyebabnya tiroiditis ringan, bisa sembuh sendiri kalau infeksinya sudah teratasi. Kalau Graves, bisa stabil setelah 1–2 tahun pengobatan, tapi bisa juga kambuh kembali. Nah, kalau kamu akhirnya harus menjalani terapi yodium radioaktif atau operasi tiroid, kemungkinan besar kamu perlu minum hormon tiroid pengganti seumur hidup—tapi jangan khawatir, kamu tetap bisa hidup normal dan sehat kok!

Yang penting adalah cek ke dokter, minum obat rutin dan sesuai jadwal, pantau kadar hormon secara teratur, dan jaga pola makan serta gaya hidup sehat.


Kesimpulan

Hipertiroid itu bukan penyakit yang bisa dianggap remeh, tapi juga bukan akhir dunia. Dengan deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan gaya hidup sehat, kamu tetap bisa menjalani hidup yang produktif dan menyenangkan.

Kalau kamu merasa punya gejala yang mirip dengan hipertiroid, jangan tunda buat konsultasi ke dokter, ya. Lebih cepat ditangani, lebih kecil risiko komplikasinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *